Didalam hidup didunia ini, manusia diberikan pilihan oleh Allah untuk menjalankan kehidupannya. Dua jalan tersebut adalah jalan fujur (jahat) dan jalan taqwa. Jalan Fujur adalah jalan yang ditempuh dan dipilih oleh orang-orang yang jahat sedangkan jalan taqwa adalah jalan yang dipilih dan ditempuh oleh orang-orang yang menginginkan kebaikan.
Dua jalan ini adalah berlawanan arah. Saling timbal balik. Yang satu adalah jalan menuju surga yaitu jalan taqwa dan satunya adalah jalan menuju neraka yaitu jalan fujur.
Tatkala manusia diciptakan dimuka bumi ini, sesungguhnya manusia itu bodoh. Tidak mengetahui apa-apa. Tetapi dengan kelengkapan akal yang Allah berikan kepada manusia serta ayat-ayat Qauniah yang ada dialam, yang membuktikan tentang kemahabesaran Allah dan kekuasaanNya, serta kitab suci yang diturunkan kepada rasul-rasul yang dipilihNya, mestinya jalan yang ditempuh oleh manusia adalah jalan ketaqwaan. Kenapa? Karena petunjuk-petunjuk ini jelas sekali menerangkan kepada kita manusia jalan-jalan menuju kebaikan dan balasan surga dikemudian hari serta petunjuk yang melarang manusia untuk menempuh jalan-jalan yang fujur (jahat) serta balasan berupa siksaan yang ditimpakan jika memenuhi jalan-jalan fujur tersebut.
Namun kenyataan yang terjadi adalah kebanyakan manusia untuk cenderung mengikuti jalan-jalan fujur ini. Jalan-jalan yang fujur ini disenangi oleh manusia karena ada kenikmatan-kenikmatan sementara yang membungkusnya. Dan tentu saja, kenikmatan yang ada didalam jalan fujur ini merupakan cara-cara syetan untuk memalingkan manusia. Sebagaimana kita ketahui, bahwasanya iblis, setelah diusir dari surga karena tidak mau tunduk kepada Nabi Adam 'alaihissalam, dia (iblis) meminta dispensasi keoada Allah agar dihidupkan sampai hari kiamat dan berjanji akan menggoda anak cucu adam sampai mengikuti ajakan-ajakan iblis dan tentara-tentaranya. Dan permohonan iblis itu diizinkan oleh Allah dan dipersilahkan untuk menggoda anak cucu Adam.
Hanyalah mereka yang dirahmati dan diridhai oleh Allahlah yang tidak berhasil digoda oleh syetan. Jalan kebaikan, hanya dapat diperoleh jika manusia memiliki ilmu syar'i. Ilmu yang dapat memberi dan mengantarkan manusia kepada pemahaman yang benar. Ilmu syar'i inilah yang mengantarkan manusia untuk mencapai ketaqwaan yang sempurna. Dan tentu saja, jalan kebaikan dibingkus dengan duri-duri dan tantangan-tantangan yang sebenarnya tujuannya adalah untuk menguji kualitas keimanan seorang hamba. Tantangan demi tantangan yang dihadapi kaum muslimin merupakan sarana-sarana untuk mendapatkan pahala disisi Allah subhanahu wata'ala.
Dan tentu saja, kita sekalian paham dengan sabda rasulullah terkait dengan apa-apa yang menimpa kaum muslimin. Semuanya menjadi kebaikan. Jika kaum muslimin mendapat musibah, mereka bersabar dan itu menjadi kebaikan baginya. Dan jika kaum muslimin mendapat kebaikan, mereka bersyukur dan itu menjadi kebaikan baginya. Lihatlah betapa mulia dan beruntungnya seorang muslim. Jalan-jalan kebaikan sangat banyak dan luas. Disetiap waktu dan kesempatan selalu ada. Tetapi ini khusus mereka yang memanfaatkannya.
maka termotivasi dan semangat untuk menghindari jalan-jalan fujur adalah salah satu jalan dan cara untuk mendapatkan kebaikan dan jalan untuk perbendaharaan pahala disisi Allah azza wajalla. Juga, termotivasi dan semangat untuk menempuh hal-hal yang baik merupakan jalan menuju ketaqwaan. Maka biasakanlah untuk memenfaatkan setiap waktu da kesempatan untuk medapatkan derajat taqwa disisi Allah. Bersemangatlah dengannya. Jangan Loyo yang menjadikan mata beku dan harapan hilang. Penuhilah Seruan Allah agar mulia disisinya. "Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Tuhanmu adalah orang yang paling bertaqwa diantara kalian" (QS Alhujurat ayat 13).
Tinggalkan Fujur , Ikutilah Taqwa
Subscribe to:
0 komentar:
Post a Comment