Yang Lalu Biarlah Berlalu

Sebab kebahagiaan yang berikutnya adalah membiarkan kesedihan dan kepedihan masa lalu berlalu. Karena, mengingat masa lalu, berinteraksi dengannya, serta menghadirkannya kembali dan bersedih atas tragedi-tragedinya, kegagalan dan kepayahannya, merupakan kebodohan dan kepandiran, membunuh semangat dan menghancurkan kehidupan hari ini. Lembaran masa lalu bagi orang yang cerdas akan dilipat dan dihancurkan, tidak pernah diceritakan, ditutup selama-lamanya diruang kelupaan, diikat diikat dengan tali-tali kuat dalam penjara pembuangan, dan selamanya takkan pernah dikeluarkan kembali. Ia menutupinya dengan rapat. Sebab, masa lalu telah berlalu dan lewat, serta episodenya telah usai dan tidak mungkin kembali.
Sedih dengan kejadian masa lalu hanya menambah gundah gulana. Karena kesedihan dengan kejadian masa lalu tidak menjadikan masa lalu itu kembali dan terulang lagi. Kegelisahan takan bisa memperbaikinya, kegundahan takan meluruskan kesalahannya, dan keruhnya hatipun takkan pernah kuasa menghidupkannya kembali. Sebab ia telah mati. Sudah terkubur ditelan waktu. Jangan membiarkan hidup ini dalam bayangan masa lalu. Mari kita bebaskan diri dari bayangan buruk masa silam. Tentu saja, kita tidak akan mungkin mengembalikan aliran sungai yang telah sampai kehilir kembali kehulunya, matahari yang telah terbenam ketempat terbitnya, seorang anak yang lahir kedalam rahim ibunya, air susu ke payudara, dan air mata kepelupuk mata. Sesuatu hal yang mstahil bagi manusia jika itu terjadi.
Interaksi dengan masa lalu, kegelisahan, dan terbakarnya kita dengan apinya, dan tersungkurnya dipintunya adalah tragedi yang menakutkan dan menyeramkan. Membuka kembali lembaran masa lalu hanya akan memupus masa depan, mengendurkan semamgat dan menyia-nyiakan hari ini. Memang Allah telah mengisahkan umat terdahulu, namun kemudian DIA berfirman : "Itulah Umat yang telah lalu". Kisah telah berakhir dan usai, tidak ada gunanya membedah bingkai zaman atau memutar kembali roda sejarah. Yang kemnali kemasa lalu seperti menumbuk tumbukan yang benar-benar telah ditumbuk halus, atau seperti menggergaji kayu.

Dahulu mereka berkata kepada orang yang menangisi masa lalu:" Jangan kau keluarkan mayat dari dalam kubur mereka" Dan konon, orang yang mengerti bahasa binatang bercerita : Dahulu ada sekawanan binatang yang bertanya pada keledai. "Mengapa engkau tidak menari gerobak?" Sang keledai menjawab "Aku benci kebohongan".

Adalah malapetaka besar manakala kita mengabaikan hari ini dan menyibukkan diri dengan masa lalu. Kita tak mengacuhkan istana-istana kita yang indah dan malah menghitung puing dimasa lalu yang berserahkan. Sekiranya manusia dan jin berkumpul untuk mengulang episode masa lalu, niscaya mereka takkan mampu untuk memutarnya kembali. Sesuatu yang mustahil. Orang yang cerdas takkan menengok kebelakang dan takkan melihat masa silam. Sebab, angin berhembus kearah depan, air mengalir kedepan dan kafilah berjalan kedepan. Maka janganlah kita menyelisihi SUNNAH kehidupan.



Read More......

Berpikir dan Bersyukurlah

Kunci kebahagiaan yang pertama yang dijelaskan dibuku ini adalah Berpikir dan Bersyukurlah. Jikalau kita kembali mengingat-ingat karunia yang Allah berikan kepada kita, tentu kita akan menyadari bahwa betapa Allah telah melimpahkan karunia dari arah kepala sampai kedua kaki kita. Allah berfirman: "...Dan bila kamu menghitung-hitung karunia Allah, niscaya kamu takkan mampu menghitungnya" (Ibrahim:34). Saksikanlah wahai saudaraku Kesehatan badan yang dikaruniakan kepada kita, keamanan, sandang-pangan, udara dan air. Dunia telah berada dalam genggaman namun sungguh sangat disayangkan, kita tidak menyadarinya.
Kita menguasai kehidupan, namun kita tidak mengetahui. "...Allah telah menundukan untuk kepentinganmu apa yang dilangit dan apa yang dibumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin...." (Luqman:20).
Kita memiliki dua mata, satu lidah dan dua bibir, dua tangan dan dua kaki. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?? (Q.S Ar Rahman: 13) Apakah kita mengira ini masalah yang mudah? Bisa kita berjalan diatas kedua kaki saat kaki kita bengkak? Mampukah kita bertumpuk pada tulang paha dikala paha kita remuk? Masih bisakah kita tidur pulas saat sakit sering membuat nyeri badan?

Apakah mudah memenuhi perut dengan makanan yang lezat dan tegukan air dingin, saat kita mengidap penyakit mematikan? Mari kita pikirkan pendengaran kita, yang telah menyelamatkan dari ketulian. Mari kita pikirkan penglihatan kita yang dengannya Allah bebaskan dari kebutaan. Coba kita perhatikan kulit kita yang terbebas dari penyakit lepra. Marilah kita mentadabburi akal yang memberi kita kesadaran hingga terlepas dari kegilaan dan kebodohan. Maukah kita menukar penglihatan dengan emas sebesar gunung Uhud? Sukakah kita menjual pendengaran dengan gunung tertinggi didaerah kita?? Akankah kita memberi istana termegah didunia ini dengan lisan hingga kita menjadi bisu??
Maukah kita menggenggam sekarung mutiara dan batu permata dengan taruhan kaki dipotong? Kita memiliki nikmat yang banyak dan karunia yang besar, namun kita tidak menyadarinya. Kita hidup penuh dengan kegelisahan, kegundahan dan kesedihan, padahal kita memiliki roti hangat, air segar, tidur tenang, dan kesehatan melimpah. Kita memikirkan yang tiada dan tidak mensyukuri yang ada. Kita merasa gelisah dengan kerugian harta, padahal kita memiliki kunci kebahagiaan, berjuta-juta kebaikan, karunia, nikmat dan banyak hal.
Pikirkan dan Bersyukurlah! "Dan dibumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan Juga pada dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak memperhatikan?" (Q.S Adz Dzariyat: 20-21). "mereka mengetahui nikmat Allah, lalu mereka mengingkarinya... (An Nahl: 83).


Read More......

Sebab-Sebab Kebahagiaan

Dalam kesempatan ini, saya akan menuliskan beberapa kunci-kunci kebahagiaan. Sebagaimana kebahagiaan itu merupakan dambaan setiap manusia, maka mengetahui jalan-jalan menuju kebahagiaan itu merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap mereka yang menginginkannya. Kunci-kunci kebahagiaan ini saya nukilkan dari sebuah buku yang berjudul Ada Kemudahan Bersama Kesulitan karya Ali ahmad Abdul, Jad Ar-Rab dan Aidh Al Qarni. Mereka adalah ulama-ulama yang memiliki kompeten dibidang ini. Adapun kunci-kunci kebahagiaan itu adalah sebagai berikut
1. Berpikir dan Bersyukurlah
2. Yang Lalu biarlah berlalu
3. Hari ini milik anda
4. Jangan Cemaskan hari esok
5. Bagaimana menghadapi kritik pedas?
6. Jangan mengharapkan ucapa terima kasih dari seseorang
7. Berbuat baik kepada orang lain dapat melapangkan dada
8. Isi waktu luang bengan berbuat
9. Jangan Latah
10. Terima Qadha dan Qadar
11. Bersama Kesulitan ada kemudahan
12. Ubahlah lemon menjadi juice manis
13. Siapakah orang yang memperkenankan doa orang yang terjepit kesusahan?
14. Semoga rumah anda membuat bahagia
15. Ganti itu dari Allah
16. Iman itu kehidupan
17. Ambil madunya tapi jangan rusak sarangnya
18. Dengan mengingat Allah hati menjadi tenang
19. Hendakkah mereka mendengki manusia atas karunia yang Allah berikan?
20. Hadapi hidup apa adanya
21. Yakinilah bahwa anda tetap mulia bersama para penerima cobaan
22. Shalat...Shalat
23. Cukuplah Allah sebagai penolong dan DIA sebaik-baik pelindung
24. Katakan: Berjalanlah di muka bumi!
25. Sungguh, Kesabaran itu begitu indah!
26. Jangan anda taruh bola dunia diatas kepala anda!
27. Jangan membiasakan diri dengan perkara remeh!
28. Ridhailah jatah yang Allah berikan, Niscaya anda menjadi manusia paling kaya
29. Terus ingatkan diri anda dengan Surga seluas Langit dan Bumi!
30. Begitulah, Kami telah menjadikan kamu umat pilihan yang adil

Demikiam kunci-kunci kebahagiaan yang dijelaskan oleh penulis buku ini. Mungkin pembaca akan sedikit bingung dengan kunci kebahagiaan yang tidak relevan dengan apa yang diinginkan atau malah juetru menimbulkan pertanyaan-pertanyaan seperti diatas. Insya Allah, akan dijelaskan poin per poin hal-hal diatas agar menjadi jelas dan tidak menjadikan bingung. Semoga bermanfaat.

Read More......

Akhirnya Kembali Ngeblog

Tanpa terasa, pertengahan bulan telah masuk. Masih dalam nuansa ramadhan, kembali saya mecoba menuangkan pemikiran-pemikiran saya lewat sebuah blog. Sebenarnya, dalam rentang waktu beberapa pekan terakhir ini, saya memutuskan untuk tidak ngeblog dulu. Bukan karena apa, tetapi karena keinginan untuk ngeblog itu sudah berkurang. Juga bukan karena tidak ada ide untuk dimasukan keblog. Tetapi karena kesibukan yang menuntut untuk tidak konsentrasi menuangkan ide dan tulisan lewat blog. dalam beberapa pekan terkahir ini, pengunjung warnet juga biasa penuh sehingga agar tidak menambah beban bandwith, sehingga operator tidak diperbolehkan untuk berlama-lama membuka internet kecuali pada waktu-waktu pengunjung sudah berkurang.

Akhirnya, hari ini saya memutuskan untuk kembali ngeblog. memanfaatkan momen kurangnya pengunjung yang online. Kalaupun misalnya sedang bloging ternyata pengunjung banyak yang masuk, maka saya haris menghentikan terlebih dahulu.
Dalam tulisan-tulisan selanjutnya, saya akan merujuk kepada sebuah buku tulisan beberapa penulis terkenal daru ulama Timur tengah yang cukup populer. Mudah-mudahan tulisan itu nantinya menjadi sebuah inspirator buat saya juga rekan-rekan yang kebetulan membaca blog saya ini. Untuk menjadi bangkit dan semangat menghadapi realita kehidupan. Realita kehidupan yang terkadang menuntut kita untuk cerdas dan piawai dalam menghadapinya. Merujuk kepada sebuah Firman Allah yang sering dan biasa kita baca dalam shalat, "Fainnama'al usri yusra, Innama'al 'usri yusra". Setiap kesulitan ada kemudahan dan setiap kesulitan ada kemudahan. (Q.S Alam Nasyrah 5-6).
Juga pemahaman terhadap firman Allah dalam Al qur'an surat al baqarah ayat 286 "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya".

Read More......
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com