Jangan hanya menyapa...

Penonton itu, biasanya sangat jauh lebih pintar dari pemain. Saksikanlah, betapa sering penonton menyalahkan pemain. Malahan mereka sampai menggerutu akibat perlakuan pemain yang tidak sesuai dengan keinginan penonton. Yang lebih parah lagi, penonton terkadang mencaci, memaki dan menghina pemain yang telah banyak berbuat. Sampai-sampai, tindakan boikot dilakukan kepada pemain yang tidak mengarahkan permainannya sesuai dengan keinginannya. Apakah tindakan penonton ini benar? Apakah tindakan berkomentar dan menyalahkan itu salah? Lalu bagaimanakah respon pemain ketika mereka sering disalahkan oleh penonton?
Sebelum saya lanjutkan, maka mungkin penting untuk menjelaskan maksud judul postingan ini. Jangan hanya menyapa, sebenarnya yang saya maksudkan adalah jangan hanya pandai bicara, jangan hanya pandai menyalahkan. Jangan hanya pandai berkomentar tanpa ada aksi dari komentar miring yang diberikan itu. Ini ditujukan kepada oknum yang pandai dan terbiasa menyalahkan dan mengkritisi orang lain tanpa ada reaksi positif yang diberikan. Misalnya, apakah nasehat telah kita berikan kepada orang yang dikritik atau belum. Atau apakah kita pernah berbuat seperti orang yang telah dikritisi atau belum. Karena orang yang berbuat sesungguhnya mereka lebih baik dari mereka yang hanya pandai bicara.
Perumpamaan seperti pemain dan penonton nampaknya tepat untuk menggambarkan orang yang senantiasa menyalahkan. Betapa tidak, kemiripan antara keduanya sangatlah nampak. Bukankah kita saksikan bahwa penonton selalu dan paling sering menyalahkan pemain? Padahal pemain telah banyak berkorban mengeluarkan keringat berjuang untuk mencapai kemenangan. Lain halnya dengan penonton. Mereka tidak berbuat. Mereka hanya ingin tahu kesalahan pemain. Tanpa ada usaha memberikan motivasi kepada pemain agar bermain dengan baik ketika kesalahan dilakukan. Demikian pula dengan orang yang terbiasa menyalahkan orang lain. Orang yang terbiasa mengkritisi orang lain tanpa sadar menunjukan kesalahan mereka sendiri. Orang yang berbuat telah banyak mengorbankan diri untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Hanya sayang, para kritikus justru tampil melumpuhkan semangat. Bukankah lebih baik jika mereka membantu?
Yang dibutuhkan disini sebenarnya aksi dari kritikus. Mereka mesti sadar bahwa sikap menyalahkan orang lain justru melemahkan semangat. Akhirnya mereka menjadi sebab gagalnya sesuatu. Saatnya merubah sikap menyalahkan menjadi aksi yang bermanfaat. Bahu membahu memperbaiki apa yang cacat. Nasehat menasihati agar tercapai maslahat.
Jangan hanya menyapa. Bantu dia dalam menyelesaikan pekerjaanya.


Read More......

Apa yang telah kita lakukan?

Waktu yang terus bergulir tak tertahankan, tanpa mengenal kembali. Kitapun mengikuti alur waktu yang terus berjalan. Hari demi hari terlewatkan. Berbagai kenyataan kita dapatkan seiring dengan bergulirnya sang waktu. Berbagai ekspresipun kita nampakkan. Terkadang kita tersenyum, kadang sedih, tertawa ria, emosi dan berbagai ekspresi lain sebagai konsekuensi dari kenyataan yang kita dapatkan hari demi hari tersebut. Terkadang kenyataan-kenyataan yang menimpa menjadikan kita trauma, stres, bahkan sampai depresi. Terkadang pula kenyataan yang menimpa itu menjadikan kita kembali bergairah menghadapi hari-hari yang mungkin menyesakkan bagi orang lain. Demikianlah, respon-respon kita terhadap hari-hari yang terus berlalu.
Dan tanpa kita sadari usia kita semakin bertambah. Dalam artian bertambah secara kuantitas. Berubah dari 22 tahun menjadi 23 tahun, 23 tahun menjdai 24 tahun, dan seterusnya. Walaupun secara maknawi kita katakan bahwa usia semakin berkurang. Karena dengan berubahnya waktu yang terus bergulir ini, berarti kematian sudah semakin dekat akan menjemput. Dengan demikian tidak ada yang dapat dan perlu kita banggakan dalam hidup ini. Semua pasti akan berakhir dengan yang namanya kematian.
Pengalaman-pengalaman itu telah kita dapatkan. Berarti guru kehidupan telah banyak kita lalui. Dengannya, kitapun semakin mantap berekspresi karena banyaknya pengalaman yang telah kita dapatkan. Pengalaman adalah guru terbaik. Pengalaman membuat kita cerdas dalam menanggapi liku-liku. Namun, ada hal yang harus kita pahami untuk kita realisasikan bahwa saat ini banyak hal yang belum dilakukan. Sangat sedikit manfaat yang telah kita berikan. Untuk diri sendiri, ternyata kitapun belum memberikan yang terbaik untuk diri ini. Tindakan menzalimi diri sendiri mungkin masih terbiasa kita lakukan. Apa yang telah kita lakukan tatkala mata ini telah mengantuk?? Apakah membiarkan mata ini terus dalam keadaan mengantuk ataukah kita membiarkannya mata beristrahat?? Ketika lambung ini menuntut untuk terisi, apakah kita sudah memenuhi haknya?? Ketika jiwa raga mengeluh karena terasa sempit akibat maksiat misalnya, apakah kita sudah memenuhinya dengan taubat. Ataukah kita membiarkannya larut dengan maksiat itu? Sudahkah jiwa ini kita penuhi dengan kebutuhan rohaniah yang mendorong kita untuk dekat kepada Allah?? ataukah kita justru menjadi pembangkang dengan nikmat yang sangat sedikit yang kita miliki? Ketika ini terjadi, maka celakalah kita. Merugilah kita. Semoga kita terhindar dari sikap menzalimi diri sendiri.
Kemudian, berapa banyak pula manfaat yang kita berikan kepada orang lain? Orang tua kita, saudara-saudara kita. Masyarakat kita, pemimpin kita serta mereka yang mendapatkan hak manfaat dari kita? Apa yang telah kita buat untuk mereka yang membutuhkan kita? Jikalau saat ini kita mengaku telah berbuat banyak untuk orang tua misalnya, apakah kebaikan yang kita berikan kepada orang tua telah menutupi semua kebaikan yang orang tua berikan kepada kita? Mari kita renugkan bersama. Sudah saatnya kita berbuat untuk memberi manfaat kepada diri ini, kepada orang lain yang memang membutuhkan manfaat itu.

Read More......

Untukmu Palestina

Jalur Gaza kembali digempur oleh Zionis Israel dari kalangan Yahudi. Gempuran ini memporak-porandakan negeri Al Quds, Palestina dan menggorekan luka yang dalam dari kaum muslimin palestina. Bukan hanya kaum muslimin palestian yang sakit akibat serangan ini. Tetapi hampir seluruh kaum muslimin di dunia menyatakan sikap mengutuk aksi brutal Zionis ini. Betapa, kaum zionis ini dengan tidak berperikemanusiaan menghantam dan menyerang negeri kaum muslimin tanpa rasa bersalah. Tidak puas dengan bombardir dari udara, mereka kemudian melakukan serangan lewat darat. Sungguh kejahatan internasional kembali terjadi atas negeri kaum muslimin. Korban meninggal (semoga syahid) mencapai ratusan orang dan korban luka mencapai ribuan orang.
Fenomena ini menimbulkan reson yang beragam dari jutaan bahkan miliaran manusia didunia. Terlebih lagi kaum muslimin. Pemerintah muslim termasuk Indonesia secara cepat mengambil sikap, mengutuk serangan israel ke palestina ini. Pemerintah Indonesia segera mengirimkan bantuan berupa uang dan obat-obatan untuk korban serangan Israel. Disamping itu, PBB juga didesak oleh Pemerintah Indonesia agar mengambil sikap yang tegas kepada Israel agar segera menghentikan serangannya.
Berbagai daerah di Indonesia juga melakukan aksi solidaritas untuk muslim di Palestina. Bentuk solidaritas yang mungkin nampak adalah pengumpulan dana. Disamping itu posko relawan juga dibentuk diberbagai daerah.
Tindakan-tindakan kaum muslimin di seluruh Dunia ini merupakan hal yang wajar, karena merupakan salah satu dari ajaran Islam. Dan demikianlah agama Islam. Mengajarkan sikap-sikap yang mencermikan persaudaraan sebagai seorang muslim. Tanpa mengenal suku bangsa. Sebagai konsekuensi dari persaudaraan sebagaimana diatur oleh Allah didalam Al Qur'an surat Al Hujurat ayat 13 yang arrtinya :"Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kamu saling kenal mengenal... Sehingga tindakan solidaritas kaum muslimin diseluruh dunia merupakan hal yang dianjurkan dalam agama ini.
Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin di Palestina, sesungguhnya kami yang jauh adalah saudaramu. Saudara diatas iman dan Islam. Semua usaha yang kami lakukan merupakan bentuk solidaritas kami. KAmi mendoakan untuk kalian. Kebaikan untuk kalian, kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi gempuran-gempuran ini. Semoga kalian Syahid di Jalan Allah. Insya Allah, dalam waktu dekat kami yang jauh akan mengirimkan bantuan buat kalian.


Read More......

Amanah Baru diawal tahun

Postingan ini mungkin tidak banyak mengarah kepada topik umum blog ini. Mungkin juga didalamnya akan ada motivasinya tetapi tidak seperti topik-topik lain yang intinya masalah motivasi. Mudah-mudahan ini juga penting walaupun tidak sepenting postingan lain.
Telah manjadi pengetahuan umum dikalangan orang-orang yang berkecimpung didunia organisasi bahwa kepengurusan itu penting. Pembagian tugas dan tanggung jawab itu penting. Itulah salah satu fungsi organisasi sebagai sarana pengimplementasian manejemen. Khususnya manajemen organisasi. Maka untuk menjalankan visi-misi dakwah, Kepengurusan kami Di Wahdah Islamiyah Kendari dilakukan perombakan disesuaikan dengan potensi dan kemampuan masing-masing pengurus.
Diakhir tahun 2008 - awal tahun 2009 beberapa hari lalu, kami yang berkecimpung di Organisasi Wahdah Islamiyah Kendari mengadakan Musyawarah Kerja II untuk kembali menyusun program-program kerja yang akan dilaksanakan di tahun 2009 ini. Selain itu, sebelum musyawarah pembahasan program kerja dilakukan terlebih dahulu dilakukan perombakan kabinet. Dalam kabinet Wahdah Islamiyah Kendari, di tahun sebelumnya dilakukan penambahan Departemen Pengembangan Dakwah Kampus. Namum karena beberapa pertimbangan tertentu, departemen ini dilebur dan digabung dengan Departemen Dakwah dan Kaderisasi.
Karena saya termasuk salah seorang pengurus, secara otomatis tidak lepas dari reshufle ini. Sebelumnya, posisi saya ada di Departemen PSDM sebagai sekretaris. Karena berbagai pertimbangan pula dari peserta Musyawarah, maka Saya mendapatkan amanah baru yang cukup berat pada tataran saya yang masih yuior di Lembaga ini yakni sebagai Ketua Dept. Infokom. Amanah baru yang saya dapatkan pada tahun 1430 Hijriah ini. Sebagai orang baru dalam posisi penting seperti ini, maka perjalanan lembaga ini terlebih dalam bidang saya (Informasi dan Komunikasi) maka saya mengharapkan masukan-masukan buat saya dalam perkembangan Dakwah selanjutnya melalui media Informasi, Komunikasi dan Teknologi. Mudah-mudahan pula dengan kemampuan kami yang sangat terbatas di bidang Informasi dan Komunikasi dapat membawa perubahan yang berarti buat perkembangan Dakwah kami di Wahdah Islamiyah Kendari.

Read More......

Perbedaan Respon tahun Hijriah dan Masehi

Tahun kembali bergeser. Dari angka 29 menjadi 30. Dari angka 08 menjadi 09. Telah terjadi perubahan. Tahun hijriah dan tahun masehi hampir bersamaan waktunya. Tetapi dengan jelas terlihat perbedaan yang sangat besar dari kaum muslimin dalam menanggapi perubahan tahun Hijriah dan tahun masehi. Lihatlah, berapa banyak kaum muslimin yang bergembira ria dengan kedatangan tahun baru masehi. Tetapi tidak bergembira dengan kedatangan tahun baru hijriah. Sebagian kaum muslimin tidak peduli dengan kedatangan tahun baru hijriah namun sangat peduli dengan kedatangan tahun baru masehi. Aktivitas menjadi bersemangat ketika tahun masehi berubah, namun tidak ada reaksi apa-apa dengan masuknya tahun baru hijriah. Mereka enjoy, tertawa ria terbahak-bahak, melakukan budaya sia-sia, budaya pemborosan serta budaya-budaya yang merugikan mereka tanpa disadari. Sebaliknya, budaya biasa-biasa saja ketika tahun hijriah berganti. Postingan ini bukanlah untuk memberikan Justifikasi tentang perayaan perubahan tahun yang dilakukan oleh manusia. Baik itu tahun baru Hijriah maupun tahun baru masehi. Sehinggan melalui postingan ini ada dari kalangan pembaca yang menganggap bahwa sipembuat postingan ini sering melakukan perayaan perubahan tahun.
Bukan pula postingan ini untuk mengkritisi orang-orang yang terbiasa melakukan perayaan. Karena itu adalah hak sipelaku perayaan. Memang terus terang kukatakan ini juga merupakan bentuk pengingkaran terhadap para pelaku perayaan. Tetapi postingan ini hanya sekedar untuk mengajak kita sekalian untuk memahami lebih jauh makna dari pergantian-pergantian tahun, serta sisi-sisi yang mungkin terabaikan. Sehingga ada semacam makna-makna yang tersirat dan dapat dijadikan sebuah pelajaran. Mudah-mudahan hikmah itu dapat diambil. Silahkan dikritisi postingan ini, karena ini adalah hak dan merupakan kebebasan bagi para pelaku dunia maya.

Saya akan memulai dengan pertanyaan, ada apa dengan pergantian tahun?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan pembuka yang ditujukan kepada setiap orang yang melakukan perayaan terhadap pergantian tahun. Ada nuansa apa dengan tahun baru, sehingga anda melakukan perayaan dengannya?? Sungguh, akan kita dapatkan bahwa sebagian kaum muslimin ketika ditanya dengan pertanyaan ini, mereka tidak bisa menjawabnya. Mereka tidak memiliki jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini. Paling jawaban yang akan muncul adalah karena orang lain melakukan perayaan dengan datangnya tahun baru. Lalu apakah dengan orang lain terbiasa melaukannya kitapun ikut-ikutan seperti mereka? Apakah tatkala orang lain melakukan sebauh rutinitas yang membodohkan anda akan mengikutinya? Bukankah kita menginginkan setiap hal yang kita lakukan itu adalah baik dimata semua orang?? Lebih-lebih di mata Allah? Apakah perayaan tahun baru merupakan sesuatu yang diridhai oleh Allah atau dimurkai?? Tentu saja, harapan tertinggi adalah mendapatkan setiap keridhaan Allah dari setiap langkah dan aktivitas. Namun sungguh sangat disayangkan manusia sangat sedikit yang berpikir kearah sana. Jadi tidak ada yang istimewa dengan pergantian tahun. Perubahan tingkah laku, tidak mesti harus menunggu datangnya tahun baru. Hal-hal yang istimewa tidak mesti harus dilakukan diawal tahun. Dan kegembiraan tidak mesti hanya dilakukan ditahun baru. Kalaupun misalnya tahun baru itu istimewa, maka saatnya berintropeksi diri. Saatnya melihat lebih jauh relaita yang ada. Sudah berapa bayak kebaikan yang dilakukan? Dan sudah berapa banyak hal positif yang dilakukan. Serta pikirkanlah berapa banyak dan seberapa besar keburukan yang telah dilakukan. Sebagai bahan evaluasi kira-kira layakkah kita akan mendapatkan keridhaan Allah atau tidak. Sekali lagi, intropeksi ini tidak bisa mengkhusukan dengan adanya waktu-waktu tertentu. Tetapi intropeksi ini selalu dilakukan setiap saat.

Bagaimana dengan tahu baru Hijriah? Apakah tidak boleh kita merayakannya?? Maka kembali kita bertanya kepada mereka atas dasar apakah anda melakukan perayaan tahun baru Hijriah? Apakah anda mengharapkan ibadah dengannya? Anda dan kita semua mesti harus pahami bahwa ibadah adalah hal urgen bagi setiap manusia sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tetapi anda dan kita semua harus pula pahami bahwa ibadah dapat diterima manakala memenuhi kriteria ikhlas dan kesesuaian dengan petunjuk Rasulullah. Apakah tahun baru Hijriah pernah dirayakan oleh Rasulullah, oleh sahabatnya, serta oleh orang-orang terbaik manusia dari kalangan para Ulama??
Kalau ada, tunjukanlah riwayat yang menyatakannya. Tunjukanlah bukti yang menguatkannya agar muslim yang lain tidak menjadi bingung dan tidak menjadi ragu. Dan rupanya, sampai saat ini tidak ada riwayat yang membuktikan bahwa dari kalangan orang-orang terbaik manusia merayakannya. Kalau memang itu ibadah, maka yang paling pantas dan pertama melakukannya adalah Rasulullah, Para sahabatnya, serta orang-orang shaleh terdahulu dari kalangan tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Kalau sekiranya perayaan itu baik, maka tentu para sahabat sudah mendahului kita yang telah ada dizaman ini.

Ada juga hal menarik yang mesti dipahami oleh kita sekalian bahwasanya Tahun Masehi dan tahun Hijriah merupakan dua tahun yang berbeda. Tahun hijriah, merupakan tahun yang terhitung sejak hijrahnya Rasulullah dari mekah ke madinah untuk menghindari gangguan dari orang-orang quraisy saat itu. Dan sampai saat ini, tidak ada perubahan dalam penetapan tahun hijriah ini. Maka kalender Hijriah merupakan kalender kaum muslimin dan kaum muslimin pun harus menjadikannya sebagai rujukan dalam penentuan tahun. Dan tahu hijriah sangat jauh istimewa buat kaum muslimin dibandingkan dengan tahun masehi. Tahun Masehi dihitung berdasarkan kelahiran Nabi Isa menurut umat kristiani. Berarti perhitungan tahun masehi dimulai oleh orang Nahsara. Dan telah beberapa kali dilakukan perubahan dalam tahun masehi ini. Menunjukan akan kesalahan dalam penyusunan dan penetapan tahun masehi. Kalau perhitungan tahun masehi ini benar, maka tidak akan terjadi perubahan-perubahan didalamnya. Kemudian bagi umat islam tahun hijriah merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan Ibadah Haji. Dua hari raya (idul fitri dan idul adha) diketahui berdasarkan penanggalan kalender hijriah bukan kalender masehi. Berarti tahu hijriah mestinya lebih bermakna buat kaum muslimin karena dengan kalender hijriah kita dapat mengetahui waktu-waktu khusus yang telah disyariatkan seperti ibadah haji dan idul adha.
Namun sangat disayangkan, respon kaum muslimin lebih besar kepada tahun masehi daripada tahun hijriah. Bulan muharam, didalamnya Terdapat amalan Sunnah yakni puasa Asyura'. Juga bulan muharam memiliki keutamaan yang tidak didapatkan dibulan-bulan masehi dalam petunjuk Rasulullah. Januari tidak memberikan amalan khusus untuk mendapatkan keridhaan Allah, sedangkan Muharam memberikan hari khusus buat kaum muslimin untuk mendapatkan keridhaan Allah, yakni berpuasa pada hari Asyura' tanggal 10 Muharam. Dan perlu dipahami pula bahwa kalender Masehi, tanggal-tanggal yang ada didalamnya menjadi baik karena baiknya hari-hari tertentu didalam kalender Hijriah. Seperti hari Raya Qurban misalnya. Tanggal 8 desember kemarin menjadi istimewa buat kaum muslimin karena istimewanya tanggal 10 Zulhijjah. Bukan karena 8 desember. Demikian juga halnya dengan idul fitri, terlebih lagi bbulan ramadhan. Tanggal-tanggal di kalender masehi menjadi baik dihadapan kaum muslimin karena baiknya hari-hari dikalender hijriah.

Jadi saatnya kaum muslimin untuk memahami lebih jauh tentang pemahaman terhadap kalender hijriah dibandingkan dengan kalender masehi. Sekarang perlu dihafalkan dan diketahui bulan-bulan didalam kalender hijriah. Dahulukan kalender hijriah daripada kalender masehi dalam pengaturan kalender anda. Agar tahu hari-hari yang ada amalan baik didalamnya tanpa harus melihat kalender Masehi.


Read More......
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com