Succes is my right

Dalam sebuah kuliah, sebelum bapak dosen menjelaskan tentang materi kuliah, kebetulan saat itu pertemuan perdana, beliau menampilkan sebuah slide yang bertulisakan succes is my right. Kemudian beliau menjelaskan tentang makna yang terkandung didalam kalimat yang singkat tapi bermakna luas itu.
Beliau mengatakan bahwa setiap manusia mempunyai hak yang sama untuk menjadi orang yang sukses. Karena sukses itu adalah hak. Kemudian beliau bercerita tentang orang-orang sukses yang pernah beliau kenal. Setelah beliau menceritakan kisah sebagian teman-temannya, beliau memberikan kepada kami sedikit motivasi kepada kami untuk bangkit menjadi orang yang bisa dan mampu untuk menjadi orang yang sukses menyelesaikan kuliah dengan cepat sesuai terget.
Ia.... Nasihat yang sangat mengena menurut saya.
Kalau saya mau melihat kenyataan yang ada, sebenarnya, setiap manusia yang sadar mempunyai impian dan cita-cita untuk menjadi orang yang sukses. Sukses dalam berbagai aspek kehidupannya. Terlebih lagi menjadi orang yang sukses untuk kehidupan akhirat.
Tetapi ternyata niatan untuk menjadi orang sukses tidak hanya terbatas kepada keinginan kosong belaka. Tidak hanya terbatas kepada apa yang diungkapkan oleh bibir. Kesuksesan bukanlah sebuah kenyataan yang hanya bisa diangan-angankan. Bukanlah sesuatu yang mudah. Kesuksesan memiliki jalan. Dan jalan yang paling besar untuk mencapai kesuksesan adalah pengorbanan. Ia.........Pengorbanan. Betul atau tidak silahkan anda buktikan.
Pengorbanan adalah perjuangan. Pengorbanan merupakan jalan. Liku-liku yang dihadapi oleh orang yang ingin sukses tidaklah sedikit. Ia ibaratkan mengarungi lautan yang gelombangnya besar menuju sebuah pulau emas yang jauh jaraknya dan gelombang laut yang menuju pulau tersebut besar. Semakin jauh ia berlayar, semakin besar gelombang yang dia arungi. Tentu saja, jika kapal yang dia tumpangi adalah kapal yang bocor, maka dengan mudah kapal tersebut akan tenggelam diterpa gelombang. Dengan kapal yang tidak bocor dan besar, maka seberapa besarpun gelombang yang menerpanya tidak akan mempengaruhi keseimbangan kapal. Dan kapal itu akan sampai dengan selamat di pulau emas dan mengambil emas yang ada dipualu tersebut sebanyak-banyaknya. Jika kapalnya kecil dan bocor, maka baru saja dia star melewati gelombang, kapalnya remuk duluan diterpa gelombang. Dia tidak akan sampai kepulau emas, dan diapun tidak akan mendapatkan sedikitpun emas yang ada dipulau tersebut. Inilah sedikit gambaran perumpamaan orang yang mencapai kesuksesan. Pengorbanan untuk mencapai kesuksesan harus besar untuk mencapai kesuksesan yang besar. Karena hasil yang didapatkan itu sebanding dengan apa yang dikorbankan. Bukan berbanding terbalik. Mustahil.
Karena sukses adalah hak kita semua, maka kitapun mempunyai peluan untuk mendapatkan kesuksesan. Tetapi untuk hal ini, semua kembali kepada kita. Apakah kita mau sukses atau tidak. Jika mau sukses, maka carilah jalan-jalan menuju kesuksesan dan bersiaplah berhadapan dengan liku-likunya. Pengorbanan yang diberikan juga harus besar. Tidak berpangku tangan saja. Jika tidak, maka silahkan berdian diri tetapi anda harus dapatkan konsekuensinya bahwa anda tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali penyesalan. Mari kita renungkan potensi yang ada pada diri kita kemudian lenjitkan potensi yang ada pada jalan yang benar untuk mencapai kesuksesan yang kita inginkan itu. Sekali lagi, rela berkorban itu merupakan salah satu jalan untuk mencapai kesuksesan.

Read More......

Termotivasilah

Hari ini, dimana kita berada didalamnya merupakan hari yang menentukan hidup kita sekarang. Apa yang terjadi hari ini, tidak akan sama dengan apa yang terjadi kemarin dan yang akan terjadi esok. Waktu yang akan kita tempuh hari ini tidak akan berkurang dan tidak akan bertambah, yaitu 24 jam. Dan hari ini adalah hari dimana kita menjalankan aktifitas-aktifitas kita.
Apa yang telah kita lakukan besok tidak akan mungkin kembali dan apa yang ekan terjadi esok belum tentu akan kita dapatkan.
Karena hari ini adalah milik kita, maka memanfaatkan kesempatan hari ini merupakan sesuatu yang harus dilakukan. Jika tidak, maka akan muncul penyesalan. Emang sih hari ini kita nyantai. Merasa tidak ada masalah dengan aktifitas2 kita. Tapi jika kita terus bertahan pada keadaan yang santai hari ini, maka yakinlah bahwa kita akan rugi. Olehnya itu, jika kita menginginkan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan mengharapkan hal yang baik untuk esok hari, maka ketahuilah waktu terus berjalan. Dia bergulir tanpa mengenal balik. Dia terus berjalan menuju kedepan. Tidak ada yang dapat menghalanginya. Kita pun tentu saja turut larut bersama jalannya waktu. Dalam mengikuti arus waktu, mungkin saja kita akan tersesat. Sesesat-sesatnya. Tidak ada yang dapat menyelamatkan kita dari alur waktu yang terus bergulir kalau bukan kita sendiri. Sehingga memotivasi diri untuk senantiasa memperbaiki diri merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan. Mari kita bersemangat dalam melakukan kebaikan-kebaikan.

Read More......

Ketergantungan Seseorang Kepada Orang Lain

Manusia, merupakan makhluk Allah yang sempurna yang diciptakan dimuka bumi. Kesempurnaan manusia ini dapat dilihat dari perbedaannya dengan makhluk yang lain. Dimana, manusia diberika akal pikiran untuk mengolah memikirkan fenomena-fenomena yang terjadi dialam ini. Sehingga dalam tugasnya sebagai khalifah, manusia kemudian mampu untuk menjalankan tugas-tugasnya berdasarkan potensi yang dimilikinya, sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Tetapi, potensi yang dimiliki manusia berbeda satu sama lain. Kemampuan memahami sesuatu juga berbeda-beda. Karena perbedaan potensi inilah, sehingga manusia yang satu dengan yang lain saling membutuhkan. Dan inilah yang disebut manusia sebagai makhluk sosial. Dalam hidupnya, seseorang pasti membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari orang lain. Mau tidak mau harus mau. Karena seseorang tidak dapat hidup sendirian tanpa ada orang lain. Tetapi, jangan kemudian makhluk sosial menjadi alasan dalam aktifitas sehingga apapun yang kita lakukan senantiasa mengharapkan bantuan dari orang lain. Jangan karena alasan makhluk sosial, sehingga apa yang bisa kita lakukan dan menjadi tanggung jawab kita mesti orang lain yang mengerjakannya. Jangan karena alasan makhluk sosial sehingga urusan urgen kita, diserahkan kepada orang lain. Jangan karena alasan makhluk sosial, sehingga hal-hal khusus yang tidak boleh diketahui orang lain, kita berikan orang lain yang melakukannya. Jika hal ini terjadi, maka : ketergantungan yang berlebihan kepada orang lain menjadikan kita manja dan malas untuk berkreasi. Sehingga potensi yang dimiliki menjadi mati. Padahal, setiap manusia memiliki kelebihan dan kemampuan dari orang lain. Tapi karena tidak pernah berbuat mandiri, sehingga apa yang bisa dilakukannya menjadi tidak mampu karena kurangnya motivasi untuk melakukannya.

Read More......

Kecenderungan Sebagian Manusia

Ada sebuah kecenderungan yang saat ini dimiliki oleh kebanyakan manusia, yakni kecenderungan untuk selalu mudah dan tergesa-gesa dalam menginginkan atau untuk mendapatkan sesuatu. Sehingga kecenderungan ini berimbas kepada sifat memudah-mudahkan dalam urusan. Semua yang dilakukannya harus smart, sehingga terkadang harus menempuh jalan pintas. Dan nampaknya, kenyataan seperti ini tidak sulit untuk didapatkan ditengah kehidupan manusia. Ingin saya katakan, bahwa ini tidak mutlak. Lalau kalau misalnya seperti ini terjadi, apakah benar atau salah? Mari kita simak. Setiap kita manusia menginginkan agar setiap urusanmenjadi mudah. Sehingga kaum muslimin biasa berdoa:” ya Allah, mudhkanlah setiap urusan saya”. Dan sangat wajar, jika manusia ditengah bermacam dan beragamnya deras arus globalisasi ini untuk membuat urusannya mudah. Dan tentu saja, inilah hasil dan tujuan seseorang harus berilmu agar urusan menjadi lancar. Jadi, perkembangan teknologi yang semakin pesat dan akan terus berkembang ini merupakan sarana yang mudah dan efisien untuk mempermudah urusan-urusan manusia. Sebagai contoh konkrit, Sarana Transportasi. dahulu perjalanan yang ditempuh dari satu propinsi kepropinsi lain atau dari satu negara kenegara lain, membutuhkan waktu yang relatif lama, karena menggunakan sarana yang memang lambat. Sehingga orang-orang yang berilmu memikirkan cara-cara lain untuk mempermudah jalur transportasi yaitu membuat sarana-sarana transportasi yang cepat. Contoh lain, yang biasa kita gunakan adalah media informasi. Dahulu, orang melakukan komunikasi dengan relasinya harus menunggu waktu yang relatif lama, karena menggunakan sarana komunikasi yang sederhana. Sekarang, dalam beberapa detik saja inforamasi yang kita sampaikan itu diketahui oleh orang yang kita tuju. Lewat Email, telpon seluler, atau sarana informasi ekspress lainnya. Tentu saja, urusan manusia menjadi mudah. Tetapi, ada hal lain yang rupanya banyak disalah maknai oleh sebagian manusia karena tidak sabaran. Akibatnya, cara-cara negatif dan kotor yang ditempuhnya. Tidak lagi mau tahu apakah cara yang ditempuhnya itu benar atau salah, halal atau haram. Tidak peduli. Kata orang “goso saja” (hantam saja). Benar atau salah, halal atau haram, itu urusan belakangan. Yang penting sekarang beres dulu urusan saya. Dan yang lebih parah, kenyataan ini tidak hanya ditempuh oleh orang-orang yang berpendidikan rendah tetapi juga dilakukan oleh orang-orang yang intelektual akibat tidak sabara ingin melihat hasil. Lalu muncul pertanyaan kepada orang yang seperti ini :”dimana pengorbanan dan perjuangan anda untuk mencapai urusan anda?” Apakah pengorbanan anda cukup dengan menyogok atau menyuap, menindas, mengintimidasi, merayu, atau menyepelehkan orang lain? Kalau anda katakan ia, berarti anda telah merelakan diri anda sebagai orang yang lemah. Motivasi yang ada pada diri anda untuk menghadapi tantangan lemah, keinginana untuk mengambil atau mendapatkan tantangan sangat kurang. Sikap rela berkorban dalam diri anda harus ditambahkan energinya. Tetapi jika anda selalu mengontrol tindakan-tindakan anda, dalam hal ini hati-hati dan rela berkorban, maka bersyukurlah. Karena anda bukanlah orang yang tergesa-gesa. Dan ketahuilah, orang-orang yang tergesa-gesa untuk mencapai hasil tanpa adanya pengorbanan dengan menghalalkan segala cara tidak disukai oleh Allah. Dan ketahui pulalah, Syurga tidak diperoleh dengan mudah. Jalan untuk menuju kesana tidak seperti makan roti yang enak. Tetapi jalannya dipenuhi dengan rintangan-rintangan berupa duri yang apabila salah langkah akan tertusuk. Melanggar aturan-aturan perjalanan hidup dapat berimbas kepada salahnya tujuan yang kita capai. Berhati-hatilah dalam menjalankan urusan. Jangan karena ingin cepat beres, sehingga cara-cara haram yang ditempuh.

Read More......

Fenomena Kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan pada keadaan dan kenyataan pahit yang membuat kita harus menggigit jari dan meneguk ludah akibat pahitnya kenyataan itu. Dan terkadang keadaan ini berimbas pada hilangnya motivasi atau kemauan untuk memperbaiki keadaan yang pahit itu. Sehingga hilanlah harapan hidup. Semangat mnenjadi lemah, hati menjadi keras, kesabaran hilnag, keluh kesah menjadi sarana pelampiasan dan kemalasan akibatnya. Perasaan minder, malas, lemah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh orang yang merasa kehilangan harapan hidup. Stress jadinya, kadang-kadang depresi malahan sampai menjadi gila atau terkadang ingin bunuh diri akibat hilangnya semangat hidup tersebut. Padahala jikalau kita lihat inti permasalahnnya, sebenarnya sederhana saja. Putus pacar, bagi yang pacaran. Mending tinggalkan loh pacarannya. Perlakuan buruk dari orang disekitarnya seperti sahabat, saudara, orang tua, anak, atau perlakuan orang lain. Kurang rezeki akibat tidak puas, emosi karena keinginannya tidak terpenuhi atau biasa kalau mahasiswa nilai ujiannya eror, siswa tidak lulus ujian akhir serta sebab-sebab lain. Inilah sebagian besar penyebab hilangnya semangat dan harapan hidup dari sebagian manusia.
Jika kita berada pada keadaan seperti ini, berarti kita belum bijak dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup. Prasangka buruk yang diutamakan. Yang lebih parah lagi sampai berburuk sangka kepada Allah. Naudzubillahimindzaalik. Padahal Allahlah yang memberikan nikmat-nikmat kepadanya yang tidak terhitung jumlahnya. Allah yang memberinya nafas dalam keseharian, udara yang tidak pernah berhenti kita hirup sampai ajal tiba. Nikmat yang besar sekali. Perlu dipahami dan dicamkan bahwa setiap kebaikan dan keburukan yang menimpa manusia merupakan ujian dariAllah. Jangan hanya melihat bahwa orang yang ditimpa musibah saja yang mendapatkan ujian dari Allah. Sekali-kali tidak. Orang yang mendapat kebaikan pun diuji oleh Allah sampai dimana rasa syukurnya. Karena terkadang orang yang diberi nikmat oleh Allah justru menjadi hamba yang tidak bersyukur. Dan ini adalah musibah. Dan terkadang, orang yang mendapat musibah itu yang mendapat kebaikan. Tentu jika orang yang mendapatkan musibah ini bersabar atas apa yang menimpanya.
Jadi, apa yang menimpa kita hari ini, musibah-musibah yang kita dapatkan serta cobaan-cobaan hidup lain seharusnya menjadi motivasi dan semangat buat kita untuk selalu memperbaiki diri yang lemah ini. Kita akan lemah dan akan terus lemah manakala kita bertahan pada kelemahan ini. Bertahan dengan hal-hal yang tidak baik dan tidak terpuji. Sudah saatnya berhijrah dari malas menjadi rajin, dari pesimis menjadi optimis, dan dari kekalahan menjadi kemenangan agar harapan dan cita-cita kita tercapai dan berbahagia serta puas dengan apa yang telah kita capai.

Read More......

Spiritlah

Semangat, merupakan modal yang besar dalam perjuangan. Dimana dia merupakan energy yang dapat membangkitkan etos kerja. Semangatlah yang memberikan pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Coba lihatlah, bahwasanya orang yang bersemangat dalam berbuat lebih baik dengan orang yang tidak bersemangat. Dalam banyak hal, orang yang loyo selalu kalah. Banyak hal yang tidak becus dilakukannya. Maka Spirit ini harus selalu ditampilkan dalam diri ini. Orang yang semangat akan jauh berbeda penampilannya. Selalu agresif dalam setiap urusan. Mak a semangatlah untuk senantiasa melakukan kebaikan-kebaikan atau perubahan kearah yang lebih baik.

Read More......
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com