Ketergantungan Seseorang Kepada Orang Lain

Manusia, merupakan makhluk Allah yang sempurna yang diciptakan dimuka bumi. Kesempurnaan manusia ini dapat dilihat dari perbedaannya dengan makhluk yang lain. Dimana, manusia diberika akal pikiran untuk mengolah memikirkan fenomena-fenomena yang terjadi dialam ini. Sehingga dalam tugasnya sebagai khalifah, manusia kemudian mampu untuk menjalankan tugas-tugasnya berdasarkan potensi yang dimilikinya, sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Tetapi, potensi yang dimiliki manusia berbeda satu sama lain. Kemampuan memahami sesuatu juga berbeda-beda. Karena perbedaan potensi inilah, sehingga manusia yang satu dengan yang lain saling membutuhkan. Dan inilah yang disebut manusia sebagai makhluk sosial. Dalam hidupnya, seseorang pasti membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari orang lain. Mau tidak mau harus mau. Karena seseorang tidak dapat hidup sendirian tanpa ada orang lain. Tetapi, jangan kemudian makhluk sosial menjadi alasan dalam aktifitas sehingga apapun yang kita lakukan senantiasa mengharapkan bantuan dari orang lain. Jangan karena alasan makhluk sosial, sehingga apa yang bisa kita lakukan dan menjadi tanggung jawab kita mesti orang lain yang mengerjakannya. Jangan karena alasan makhluk sosial sehingga urusan urgen kita, diserahkan kepada orang lain. Jangan karena alasan makhluk sosial, sehingga hal-hal khusus yang tidak boleh diketahui orang lain, kita berikan orang lain yang melakukannya. Jika hal ini terjadi, maka : ketergantungan yang berlebihan kepada orang lain menjadikan kita manja dan malas untuk berkreasi. Sehingga potensi yang dimiliki menjadi mati. Padahal, setiap manusia memiliki kelebihan dan kemampuan dari orang lain. Tapi karena tidak pernah berbuat mandiri, sehingga apa yang bisa dilakukannya menjadi tidak mampu karena kurangnya motivasi untuk melakukannya.

1 komentar:

Anonymous said...

yups...Allah memodalkan kita 24 jam yang sama..dibelahan bumi manapun...[kecuali yang deket3 kutub kali ya..???]..tapi kenapa ada si A yang jadi boss..si B yang jadi Pelayan BOs..si C yang jadi ini dan itu...itu semua tergantung kepada 24 jam yang diberikan,dimanfaatkan untuk apa..??[ini keluar dari permasalahan "mungkin si B sudah berusaha..tapi mentok tetep jadi pelayan bos...bla3.." tapi ini sedang berbicara teori saja..ya pura2 jadi trainer hehe..!?] seorang bos tentu tidak serta merta menjadi boss..demikian pula si pelayan bos dan lainnya....

intinya adalah masalah produktif/ tidaknya seseorang...seorang yang produktif,dengan posisi di kantor adalah sebagai karyawan yang sama..akan menghasilkan salary/ punishment yang jelas berbeda..[padahal itu pada posisi yang sama sebagai karyawan...]apalagi kalau sudah berbeda posisi...[itu semua kalau kita berbicara pada level ecek ecek saja...cuman masalah duniawi..]

mari kita sejenak berpikir jauh ke depan...di kehidupan yang sebenar2nya kelak...apa target kita..saya dan antum semua??? memperoleh sebaik-baik tempat kembali ataukah seburuk-buruk tempat kembali...


dengan modal yang sama 24 jamnya...dan posisi yang sama sebagai makhluk Allah...ada orang yang terlalu disibukkan dengan dunia hiingga melalaikan perintah Allah dan RasulNya...ada orang yang sibuk dengan perintah Allah dan melalaikan kehidupan dunia...ada orang yang cerdas dengan menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat dengan prioritas utama adalah kehidupan akhirat...ada yang abstein...[atheis pluralis generalis..opooo kuwi hehe...]..ada yang golput...ada yang..aaaaaaaaaaaaarrrrggghhhhhh....bla3x


[lho..3..saya kok jadi ceramah gini..aduh2 afwan2 akh..ini lagi heng procesornya hehe..]smangat3!!!

nah yang terakhir tadi..Allah menyuruh kita untuk saling mengingatkan terhadap sesama muslim...dan yang diingatkan juga jangan kelewatan..kalo sudah diingatkan yo segera bertindak..dan jangan nuggu diingatkan....[haduh nggak nyambung ya commentnya...antum bilang A saya bilang Z hehehe..afwan2 akh..]

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com