Fenomena Kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan pada keadaan dan kenyataan pahit yang membuat kita harus menggigit jari dan meneguk ludah akibat pahitnya kenyataan itu. Dan terkadang keadaan ini berimbas pada hilangnya motivasi atau kemauan untuk memperbaiki keadaan yang pahit itu. Sehingga hilanlah harapan hidup. Semangat mnenjadi lemah, hati menjadi keras, kesabaran hilnag, keluh kesah menjadi sarana pelampiasan dan kemalasan akibatnya. Perasaan minder, malas, lemah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh orang yang merasa kehilangan harapan hidup. Stress jadinya, kadang-kadang depresi malahan sampai menjadi gila atau terkadang ingin bunuh diri akibat hilangnya semangat hidup tersebut. Padahala jikalau kita lihat inti permasalahnnya, sebenarnya sederhana saja. Putus pacar, bagi yang pacaran. Mending tinggalkan loh pacarannya. Perlakuan buruk dari orang disekitarnya seperti sahabat, saudara, orang tua, anak, atau perlakuan orang lain. Kurang rezeki akibat tidak puas, emosi karena keinginannya tidak terpenuhi atau biasa kalau mahasiswa nilai ujiannya eror, siswa tidak lulus ujian akhir serta sebab-sebab lain. Inilah sebagian besar penyebab hilangnya semangat dan harapan hidup dari sebagian manusia.
Jika kita berada pada keadaan seperti ini, berarti kita belum bijak dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup. Prasangka buruk yang diutamakan. Yang lebih parah lagi sampai berburuk sangka kepada Allah. Naudzubillahimindzaalik. Padahal Allahlah yang memberikan nikmat-nikmat kepadanya yang tidak terhitung jumlahnya. Allah yang memberinya nafas dalam keseharian, udara yang tidak pernah berhenti kita hirup sampai ajal tiba. Nikmat yang besar sekali. Perlu dipahami dan dicamkan bahwa setiap kebaikan dan keburukan yang menimpa manusia merupakan ujian dariAllah. Jangan hanya melihat bahwa orang yang ditimpa musibah saja yang mendapatkan ujian dari Allah. Sekali-kali tidak. Orang yang mendapat kebaikan pun diuji oleh Allah sampai dimana rasa syukurnya. Karena terkadang orang yang diberi nikmat oleh Allah justru menjadi hamba yang tidak bersyukur. Dan ini adalah musibah. Dan terkadang, orang yang mendapat musibah itu yang mendapat kebaikan. Tentu jika orang yang mendapatkan musibah ini bersabar atas apa yang menimpanya.
Jadi, apa yang menimpa kita hari ini, musibah-musibah yang kita dapatkan serta cobaan-cobaan hidup lain seharusnya menjadi motivasi dan semangat buat kita untuk selalu memperbaiki diri yang lemah ini. Kita akan lemah dan akan terus lemah manakala kita bertahan pada kelemahan ini. Bertahan dengan hal-hal yang tidak baik dan tidak terpuji. Sudah saatnya berhijrah dari malas menjadi rajin, dari pesimis menjadi optimis, dan dari kekalahan menjadi kemenangan agar harapan dan cita-cita kita tercapai dan berbahagia serta puas dengan apa yang telah kita capai.

0 komentar:

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com